Kisah manusia kayu dari desa Mojokerto Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial. Pasalnya penyakit yang dideritanya sangat langka.
Sejak usia 10 tahun ia mengalami penyakit tersebut dan sedikit demi sedikit tubuh manusia kayu yang bernama Sulami (35) ini mengalami kelumpuhan.
Ia disebut manusia kayu sebab, tubuhnya seperti kayu terbujur kaku dan tidak bisa digerakan. Hanya kedua tangannya saja yang masih bisa digerakan untuk beraktivitas.
Sulami terlahir sebagai anak kembar dan menderita penyakit yang sama. Tapi kembarannya yang bernama Paniyem sudah meninggal sejak 2012 lalu. Kini hanya Sulami yang terbujur kaku di tempat tidur.
Meskipun mengalami kondisi yang memprihatinkan, Sulami tak juga menyerah. Ia tetap melakukan aktivitas seperti membuat karya seni dengan kedua tangannya yang masih bisa digunakan.
Ia membuat sebuah souvenir berupa gelang, dompet, manik-manik dan kerajinan tangan dari pita. Barang-barang itu tidak dijualnya melainkan hanya untuk diberikan sebagai buah tangan untuk orang atau tetangga yang datang membesuknya.
“Tidak saya jual, ini buat oleh-oleh saja kepada orang yang berkunjung ke sini,” ujar Sulami, seperti dilansir Tribunnews.com.
Selain membuat kerajinan tangan, Sulami juga rajin mengaji dan berdzikir. Di atas tempat tidurnya selalu tersedia Al-Quran untuk dibacanya setiap saat. Sedangkan untuk keperluan lainnya, Sulami dibantu oleh saudaranya untuk berdiri.
Penyakit Sulami ini sebenarnya sudah ia rasakan sejak berusia 10 tahun. Awalnya hanya ada benjolan kecil di leher belakangnya. Karena ia tidak pernah memeriksakan ke dokter, akhirnya benjolan itu menjalar hingga ke tulang belakangnya. Hingga akhirnya tubuh Sulami menjadi lumpuh dan tak bisa digerakan.
Banyak orang yang datang untuk melihat kondisi Sulami dan banyak juga yang memberikan bantuan ke Sulami untuk meringankan bebannya.
Sulami sendiri tinggal bersama nenek dan saudaranya yang bersedia merawatnya.
No comments:
Post a Comment